yHbrF5TUyfojciZ6PPqGZfgVLMhE6PEbcd4Lg8UO
Bookmark

Trik Sukses Budidaya Udang Vaname dengan Sistem Bioflok yang Mudah Diterapkan

Budidaya Udang Vaname Sistem Bioflok
sumber: haditerpalmurah.com

Belakangan ini, bioflok udang vaname menjadi salah satu sistem budidaya yang populer. Iya, buktinya banyak kita jumpai lahan budidaya menggunakan sistem bioflok di pesisir, sekitarnya atau non-pesisir.

Bisa dikatakan sistem bioflok budidaya udang vaname merupakan inovasi baru untuk menjawab permasalahan pakan yang dialami oleh pembudidaya. Sebab dengan penerapan sistem bioflok, tersedianya suplai pakan alami bagi udang menjadi banyak.

Pasalnya, biaya belanja pakan udang bisa mencapai 60 - 70% dari total biaya oparasional yang dibutuhkan. Angka tersebut sangat besar. Lalu, untuk menjawab tantangan tersebut hadirlah inovasi bagi para pembudidaya dengan penggunaan sistem budidaya bioflok khususnya udang vaname.

Mengenal Sistem Budidaya Bioflok Udang

Budidaya udang dengan metode bioflok merupakan teknik budidaya dengan pemanfaatan bakteri baik untuk membentuk gumpalan flok, yakni pencampuran bahan organik dan anorganik, seperti fases, sisa pakan, oksigen, nitrogen, hidrogen serta karbon pada air kolam. 

Flok inilah yang menjadi sumber makanan kaya akan protein, sehingga penggunaan pakan dinilai lebih efisien. selain itu, sistem budididaya bioflok mampu menjaga kualitas air pada kolam, sehingga bisa meningkatkan parameter laju pertumbuhan harian serta persentase survival rate (SR) secara signifikan. 

Dengan begitu, udang akan mengalami pertumbuhan lebih cepat serta hasil panennya menjadi lebih banyak dibandingkan dengan sistem budidaya pada umumnya yang dilakukan pergantian air secara rutin saat penurunan kualitas air terjadi.  

Baca Juga! Bioflok: Sistem Budidaya Ikan yang Lebih Efektif dan Ramah Lingkungan

Keunggulan Sistem Bioflok Udang Vaname

Keunggulan atau manfaat dari sistem budidaya ini yaitu sangat ramah lingkungan. 

Pada sistem budidaya konvensional pembuangan limbahnya ke lingkungan sekitar, nyatanya limbah tersebut terkandung amonia dan nitrogen yang dihasilkan dari perombakan protein, asam amino, sisa pakan dan fases udang. 

Sedangkan pada sistem bioflok, limbah nitrogen tersebut diolah menjadi pakan udang yang kaya akan nutrisi. Dengan begitu pembudidaya udang bisa menekan biaya pembelanjaan pakan sebab pakan dapat terbentuk dari proses bioflok.

Selain itu, sistem budidaya secara bioflok bisa meningkatkan laju pertumbuhan udang, serta tekstur dagingnya menjadi lebih enak karena pakan yang digunakan berupa mikroorganisme.

Cara Kerja Sistem Bioflok pada Budidaya Udang Vaname

Kadar protein yang mampu diserap oleh udang berkisar 16-40%, sedangkan sisanya akan menjadi limbah yang dikeluarkan dalam bentuk feses dab amonia. 

Lalu limbah organik tersebut diolah oleh bakteri heterotof seperti Paracolobacterium aerogenoids, Bacillus subtilis, dan Bacillus cereus untuk pembentukan flok (bioflocculant). Bakteri tersebut akan terus hidup karena mengonsumsi limbah dari udang. 

Lalu secara bersamaan, bakteri-bakteri tadi mengeluarkan lendir matabolit dan molekul biopolimer yang mengakibatkan terbentuknya flok-flok pada air kolam budidaya. 

Lantas, hal apa saja yang perlu diperhatikan jika menggunakan sistem budidaya udang secara bioflok?, Berikut diantaranya: Umumnya teknologi budidaya sistem bioflok membutuhkan aerasi sebagai sumber oksigen agar kinerja biologis bakteri bakteri di kolam budidaya vaname menjadi lebih optimal. 

Selain itu, kinerja aerasi yang kuat berguna untuk mengaduk partikel organik dan anorganik supaya tidak terjadi pengendapan di dasar kolam.

Kekuatan aerasi perlu diperkirakan dengan memerhatikan beberapa hal, yaitu luas wadah, volume air, nilai rasio C/N dan bobot biomassa udang, serta kepadatan bakteri pada wadah. 

pH air dalam kolam juga perlu diperhatikan agar stabil. Kondisi pH yang rendah bisa mengakibatkan flok cendrung lebih mudah hancur. Oleh sebab itu perlu dilakukan pengontrolan secara rutin. 

Pencegahan rendahnya pH air, umumnya dapat dilakukan dengan penebaran kapur dolomit atau jenis kapur semacamnya agar pH kembali menjadi stabil.

Langkah-langkah Mudah Budidaya Udang Vaname Sistem Bioflok

1. Persiapan Tambak/Kolam Bioflok

Persiapan Tambak/Kolam Bioflok
sumber: kolambioflok.com

Apabila kamu tertarik untuk memulai usaha bioflok udang vaname, berikut ini langkah-langkahya:

Langkah awal yang harus dilakukan yaitu persiapan tampak. Terdapat beberapa aspek yang perlu diperhatikan, yaitu:

Ukuran Tambak: Perlu adanya penyesuaian ukuran tambak dengan jumlah padat tebar udang yang akan dibudidayakan.

Kedalaman Tambak: Kedalamannya disesuaikan dengan kebutuhan aerasi udang. Pada umumnya, kedalaman minimal yaitu 1 meter, bahkan ada yang mencapai 2 hingga 3 meter.

Ketahanan Tambak: Dianjurkan melapisi tambak/kolam dengan menggunakan plastic HDPE atau semen, sehingga tambak tidak mudah bocor serta bisa menahan volume air yang cukup.

Penggunaan Kincir Air: Kincir air atau aerator yang digunakan betujuan untuk mengoptimalkan kinerjanya sebagai pemasok oksigen yang cukup bagi tumbuh kembang udang, serta menjaga kualitas air tetap berada dikisaran normal.

Probiotik: Penambahan probiotik dalam air kolam bertujuan untuk pembentukan sistem bioflok yang dilakukan sebelum memasukkan udang ke kolam. Jenis bakteri yang sering digunakan seperti Bacillus subtilis dan Bacillus cereus untuk mulai membentuk bioflok.

Baca Juga! Panduan Lengkap Cara Budidaya Ikan Nila Sistem Bioflok

2. Penebaran Benur ke Kolam Budidaya

Penebaran Benih Vaname ke Kolam Bioflok
Sumber: Pemerintah Kota Banda Aceh

Dengan dilakukan penebaran benur ke kolam budidaya (bioflok), maka tahap awal pertumbuhan udang sudah dimulai.

Pastikan benur yang ditebar punya kualitas yang baik, karena benur akan menentukan hasil produksi budidaya saat dilakukan pemanenan nantinya. 

Setelah benur ditebar, kamu juga harus melakukan pamantauan secara berkala. Pastikan benur dapat beradaptasi dengan baik terhadap kondisi kolam bioflok budidaya. Segara ambil tindakan apabila kondisinya stres, terserang penyakit ataupun kondisi lingkungan yang tidak sesuai.

3. Pemberian pakan

Pemberian Pakan Udang Vaname Bioflok
sumber: tanilogic.com

Apabila flok belum terbentuk sepenuhnya, kamu bisa memberikan pakan seperti pada budidaya udang vaname umumnya. Jenis pakan dan jumlah pakan disesuaikan dengan kubutuhan dan jumlah populasi udang pada kolam.

Pemberian pakan mulai dapat dikurangi secara bertahap saat flok mulai terbentuk. Keberadaan flok pada kolam bioflok berperan sebagai sumber pakan alami bagi undang.

Saat flok sudah terbentuk pada kolam budidaya, tentunya hal tersebut sangat berguna sebagai sumber pakan, serta dapat menghemat biaya stok pakan bagi pembudidaya. Dengan begitu, udang akan lebih banyak memanfaatkan sumber pakan alami dari flok ketimbang pemberian pakan buatan.

4. Panen Udang

Panen Udang Vaname Sistem Bioflok
sumber: foto.okezone.com

Dalam sistem budidaya bioflok, lamanya waktu pemanenan pasca kegiatan pembesaran bisa bervariasi tergantung pada jenis varietas yang digunakan untuk budidaya. Proses panen dapat disesuaikan dengan ukuran udang yang diperlukan untuk konsumsi atau pasar. 

Ada hal yang harus diperhatikan sebelum kegaiatan panen dilakukan, yaitu perlunya membersihkan floc atau endapan dalam kolam. Hal tersebut dapat mempermudah proses panen, serta menjaga kualitas udang saat panen. 

Selanjutnya, kegiatan panen bisa langsung dilakukan dengan menjaring udang di kolam menggunakan jaring ataupun perangkap yang cocok untuk memastikan pananganannya agar udang tidak stress.

Kesimpulan

Sistem bioflok budidaya udang vaname merupakan inovasi baru untuk menjawab permasalahan pakan yang dialami oleh pembudidaya. Sebab dengan penerapan sistem bioflok, tersedianya suplai pakan alami bagi udang menjadi banyak.

Jika kamu berminat melakukan budidaya vaname sistem bioflok, berikut ini langkah-langkah yang bisa kamu ikuti:

  1. Persiapan tambak/kolam
  2. Penebaran benur ke kolam budidaya
  3. Pemberian pakan berdasarkan masa pembentukan flok
  4. Panen udang vaname

Dalam menjalankan kegiatan budidaya bioflok udang, anda harus rutin melakukan kontrol seperti, aerasi, pertumbuhan dan perkembangan flok di kolam budidaya serta parameter kualitas air (pH).

Baca Juga! Budidaya Ikan Gabus Sistem Bioflok. Inovasi Modern dengan Profit yang Besar

Posting Komentar

Posting Komentar