yHbrF5TUyfojciZ6PPqGZfgVLMhE6PEbcd4Lg8UO
Bookmark

Bioflok: Sistem Budidaya Ikan yang Lebih Efektif dan Ramah Lingkungan

Sistem Bioflok

Di zaman sekarang, bioflok tidaklah terdengar asing lagi. Sudah banyak yang menggunakan sistem budidaya ini karena mampu menghemat penggunaan pakan, penggunaan air yang hemat, meningkatkan produktivitas budidaya, serta penggunaan lahan budidaya yang efisien. Iyaa, yang mimin sebutkan barusan itu kelebihan dari sistem budidaya bioflok.

Jika kamu penasaran, berikut ini mimin akan membahas lebih dalam lagi mengenai sistem bioflok itu sendiri.

Apa itu Sistem Bioflok?

Budidaya ikan menjadi salah satu pilihan yang menarik bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan akan protein hewani. Namun, kegiatan budidaya ikan tidak selalu berjalan lancar dan dapat menghadapi berbagai masalah, seperti polusi air dan pertumbuhan yang kurang optimal. 

Oleh karena itu, sistem bioflok dapat menjadi solusi yang efektif dan ramah lingkungan untuk mengatasi permasalahan dalam budidaya ikan.

Sistem bioflok merupakan sebuah metode yang secara alami menghasilkan koloni bakteri dalam air budidaya ikan. Bakteri-bakteri ini digunakan untuk menguraikan sisa pakan, kotoran ikan, dan bahan organik lainnya yang biasanya menjadi penyebab polusi air. 

Bioflok dihasilkan melalui proses pengadukan bahan organik di air supaya merangsang perkembangan bakteri heterotrof aerobik. Dengan adanya koloni bakteri yang berkembang biak, sistem ini dapat menjaga kualitas air yang tetap stabil dan optimal untuk pertumbuhan ikan.

Keunggulan Sistem Bioflok

Kelebihan dari sistem bioflok ini adalah tidak memerlukan penggantian air secara rutin, sehingga dapat menghemat biaya dan tenaga. Selain itu, sistem ini juga dapat meningkatkan efisiensi pakan, karena ikan dapat memanfaatkan sisa pakan yang terjebak dalam bioflok. 

Selain itu, bioflok juga berfungsi sebagai penjaga kestabilan parameter air, seperti pH dan suhu, sehingga dapat meminimalisir risiko penyakit pada ikan.

Kelemahan Sistem Bioflok

Sistem bioflok juga memiliki kelemahan tersendiri, hal ini perlu kamu diketahui agar mengantisipasi hal-hal yang bisa merugikan usaha bididaya ikan. Yang menjadi salah satu kelamahan sistem bioflok yaitu aliran listrik yang harus selalu tersedia. 

Hal ini bertujuan untuk memperbanyak kandungan oksisgen di air, oleh karena itu kalam membutuhkan aerator yang membutuhkan aliran listrik sebagai penggerak. Kondisi air akan berubah saat aerator berhenti, sehingga adanya kandungan nitrat yang menjadikan air menjadi asam.

Kandungan nitrat, pH dan kadar bioflok perlu rutin dikontrol, oleh karena itu perlu adanya ketekunan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil yang berlimpah nantinya.

Baca Juga! Panduan Lengkap Cara Budidaya Ikan Nila Sistem Bioflok

Memulai Usaha Budidaya Ikan Cara Sistem Bioflok

Sistem bioflok adalah metode budidaya ikan yang menggunakan kolam terpal. Bedanya dengan metode konvensional, bioflok menggunakan teknik pemeliharaan air yang berbeda. Air kolam dijaga untuk tetap keruh dan kotor, sehingga menciptakan lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan ikan.

Langkah pertama dalam memulai budidaya ikan dengan sistem bioflok adalah menyiapkan kolam terpal yang akan digunakan. Pastikan kolam memiliki ukuran yang sesuai dengan kebutuhan ikan yang akan dibudidayakan. 

Selanjutnya, isi kolam dengan air bersih yang telah diberi pupuk organik. Pupuk organik ini akan merangsang pertumbuhan bakteri yang dibutuhkan dalam sistem bioflok.

Kedua, Penebaran bibit ikan ke dalam kolam. Pemilihan bibit ikan harus dilakukan dengan cermat, sesuaikan dengan jenis ikan yang ingin dibudidayakan dan kondisi lingkungan kolam. 

Adapun jenis ikan/biota air yang umumnya dibudidayakan secara bioflok diantaranya, bioflok udang vaname, ikan nila, lele, gurami dan ikan mas. Jangan lupa untuk memberikan pakan yang cukup dan sesuai dengan kebutuhan ikan.

Ketiga, selama proses pemeliharaan, penting untuk mengontrol kondisi air kolam secara rutin. Pastikan air tetap keruh dan memiliki tingkat pH yang tepat. Lakukan penggantian air jika diperlukan dan berikan suplemen yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan ikan.

Selain menguntungkan, sistem bioflok juga ramah lingkungan karena tidak menggunakan bahan kimia berbahaya dalam proses pemeliharaan. Namun, pemilik usaha harus tetap memperhatikan faktor kebersihan air kolam serta menjaga kesehatan ikan agar pertumbuhannya tetap optimal.

Baca Juga! Budidaya Ikan Gabus Sistem Bioflok. Inovasi Modern dengan Profit Besar

Dengan memahami sistem bioflok, budidaya ikan dapat dilakukan dengan lebih efektif dan ramah lingkungan. Dengan menjaga kualitas air yang baik, diharapkan dapat meningkatkan produksi ikan yang sehat dan berkualitas. 

Selain itu, dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada, seperti koloni bakteri, budidaya ikan juga dapat dilakukan secara berkelanjutan. Mari kita terapkan sistem bioflok dalam kegiatan budidaya ikan kita!

Posting Komentar

Posting Komentar