Kepiting adalah anggota krustasea berkaki sepuluh dari upabangsa (infraordo), Brachyura, yang biasanya dikenal mempunyai ekor yang sangat pendek, atau perutnya (abdomen) sama sekali tersembunyi di bawah dada. Sebutan lain dari kepiting ialah ketam.
Kepiting mempunyai tubuh yang dilindungi oleh cangkang yang
sangat keras, tersusun oleh kritin serta dilengkapi oleh sepasang capit.
Kepiting dapat ditemukan di semua samudera dunia. Terdapat
juga kepiting air tawar dan darat, khususnya di daerah tropis. Ranjungan
merupakan kepiting yang hidupnya di perairan laut dan jarang naik ke pantai,
sedangkan yuyu adalah kepiting penghuni perairan tawar (sungai dan danau).
Terdapat beberapa jenis kepiting, diantaranya kepiting bakau,
kepiting soka, kepiting kenari, kepiting rajungan dan kepiting yuyu.
Beberapa bentuk olahan dalam bentuk masakan, diantaranya kepiting
saus padang, kepiting goreng mentega, kepiting soka saus tiram, kare kepiting,
sup kepiting, kepiting bumbu jawa, kepiting asam manis, kepiting rebus bawang
putih, kepiting lada hitam, mie kepiting dan berbagai macam olahan lainnya.
Pada kesempatan kali ini penulis akan membahas mengenai cara
budidaya kepiting soka. Kepiting soka merupakan jenis kepitng bakau yang biasa
dikonsumsi oleh masyarakat. Nama ilmiah kepiting soka yaitu Scylla serrata atau
Paramosain.
Baca Juga! Cara Budidaya Ikan Bawal di Kolam Terpal, Dapatkan Keuntungan dengan Banyaknya Permintaan di Pasaran
Pemanenan kepiting soka dilakukan di saat kepiting baru saja
ganti kulit atau moulting, dalam hal ini kondisi cangkang dan kulit kepiting
masih sangat lembut atau masih lunak.
Tahapan Memulai Budidaya Kepiting Soka
1. Memilih Lokasi Budidaya
Pemilihan lokasi budidaya merupakan langkah awal untuk memulai usaha budidaya kepiting soka. Tambak yang dekat dengan perairan mengrove merupakan lokasi yang sesuai untuk budidaya kepiting soka.
Pada tempat tersebut dinilai bahwa pertumbuhan kepiting soka lebih optimal serta tingginya tingkat keberhasilan usaha budidaya. Setelah mendapatkan lokasi yang cocok untuk budidaya, langkah selanjutnya yaitu mamastikan aliran air yang lancar.
Air yang digunakan adalah air bersih yang tidak tercemar sama sekali oleh polusi, serta pastikan sirkulasi airnya tidak terhambat agar kepiting tidak mati.
2. Persiapan Lokasi
Persiapan lokasi meliputi pengolahan lahan untuk budidaya
kepiting bakau. Pengolahan/persiapan lahan budidaya kepiting soka sama halnya seperti pengelolaan lahan tambak
untuk budidaya udang windu. Berikut langkah-langkah lebih lanjutnya:
- Buatkan pematang atau tanggul tambak dengan kokoh , serta pastikan tidak ada kebocoran pada pematang tambak.
- Kuras/keringkan air pada tambak agar dasar pelataran tambak dapat kering dengan baik jika dasar tambak dicangkulatau dibajak.
- Selanjutnya dilakukan penebaran pupuk untuk pada dasar tambak dengan mamakai pupuk kompos.
- Buatkan caren menggunakan keduk teplok dengan tujuan agar caren lebih dalam, sehingga memungkinkan air yang tergenang pada dasar pelataran tambak cepat kering.
- Pengankatan lumpur bertujuan memungkinkan lumpur yang lama mengendap dan banyak mengandung residu sehingga dapat terangkat dan pematang atau tanggul menjadi lebih luas dan kokoh.
- Pasangkan saluran air supaya ada outlet pembuangan dengan menggunakan paralon PVC berdiameter 8 sebanyak 2 unit dan dilengkapi saringan.
Setelah berlangsungnya tahapan persiapan lahan, langkah
selanjutnya yaitu pengisian air. Lebih baik menggunakan air tandon, lalu
buatkan kontruksi jembatan yang fungsinya untuk pemberian pakan dan control
panen. Selanjutnya, buatkan kontruksi berupa rakit supaya keranjang/basket
dapat terapung dan posisinya tidak berceceran.
Tambak menjadi tempat yang ideal untuk melangsungkan
kegiatan budidaya kepiting. Berikut beberapa karakteristik tambak yang baik
untuk digunakan;
- Bagunan pematang/tanggul dalam keadaan baik dan kokoh serta tidak kebocoran.
- Mudah mendapatkan suplai air payau, artinya aliran air laut yang pasang surut sampai ke tambak budidaya kepiting soka.
- Pada tambak budidaya dilengkapi dengan saluran pembuangan dan saluran air masuk.
- Ketinggian air di tambak dapat mencapai 60-80 cm.
- Sebaiknya, terdapat vegetasi tanaman mangrove di sekitaran tambak budidaya.
3. Persiapan Bibit Kepiting
Setelah menyelesaikan tahapan persiapan lahan, langkah
selanjutnya yaitu persiapan bibit kepiting kepiting soka. Bibit kepiting soka
dapat diperoleh dengan menangkapnya langsung di habitat aslinya, atau
membelinya diri pembudidaya/penyedia bibit kepiting soka.
Cara mudah/praktis mendapatkan bibit kepiting soka ialah
dengan membelinya langsung, ketimbang mencarikannya di habibat asli. Harga
jenis bibit kepiting soka lebih mahal dibanding dengan jenis benih biasa. Bagi
anda yang tidak ingin merogoh uang yang banyak, maka solusinya yaitu
menangkapnya langsung di habitat aslinya.
Anda bisa mendapatkan kepiting soka di perairan mangrove.
Cara mendapatkan kepiting soka yaitu dengan menangkap, lebih tepatnya dengan
dipancing ataupun memasang perangkap.
Setalah mendapatkannya, capit kepiting soka harus diikat lalu dimasukkan ke
dalam keranjang bambu.
Pengangkutan bibit sebaiknya dilakukan pada saat pagi, sore
ataupun malam hari. Pengangkutan bibit kepiting soka di siang hari sebaiknya
dihindari karena suhu pada siang hari sangatlah terik sehingga bisa menyebabkan
dehidrasi dan kematian benih kepiting soka.
Baca Juga! Cara Budidaya Ikan Molly. Mudah Dilakukan dan Menghasilkan Anakan yang Berkualitas
4. Persiapan Kandang untuk Bibit
Setelah memperoleh bibit kepiting soka, tahap selanjutya
yaitu sudah menyiapkan kandang untuk bibit kepiting soka. Kandang kepiting soka
berupa kotak-kotak yang berukuran 15 x 15 x 20 cm.
Kandang kepiting soka ditata dengan rapi dan teratur, serta
membuat jalan setapak dari bambu supaya adanya jalur untuk memudahkan
pembudidaya bisa mengontrol dan mengelola kegiatan budidaya. Kandang berupa
kotak-kotak tersebut diletakkan pada permukaan tambak.
Lamanya masa pemeliharaan bibit kepiting selama 15 hari,
tujuannya supaya bobot tubuhnya bertambah sampai memasuki tahapan molting
(pergantian cangkang).
Pada saat sudah memasuki masa molting, cabit dan kakinya
kepiting soka dipotong agar kepiting soka melepas cangkangnya secepatnya.
Setelah memotong cabit dan kakinya, bibit kepiting soka tersebut sudah bisa
langsung ditebar.
5. Penebaran Bibit Kepiting Soka
Bibit kepiting soka ditebar dengan cara dimasukkan masing-masing 1 ekor kepiting ke kotak atau keranjang (kandang) yang sudah disediakan sebelumnya. Hindari untuk tidak menempatkan 2 atau lebih bibit kepiting soka dalam satu kandang/kotak, hal tersebut bertujuan agar tidak terjadinya saling serang antar kepiting.
Pertumbuhan dan pembentukan cangkang
baru sejak pemotongan cabit dan kaki biasanya memerlukan waktu kurang lebih 15
hari. Setelah terbentuknya cangkang yang baru, maka kepiting soka sudah langsung
bisa dipanen jika tidak cangkangnya akan segera kembali mengeras.
Anda juga bisa merendamkan kepiting soka dengan air tawar
selama 30 menit, agar proses pengerasan cangkangnya berhenti.
6. Pemeliharaan Kepiting Soka
Pada tahapan pemeliharaan kepiting soka haruslah sangat diperhatikan agar mendapatkan hasil yang maksimal. Adapun jenis pakan yang diberikan untuk pertumbuhan kepiting menjadi maksimal, anda bisa memberikan pakan berupa siput, udang dan ikan rucah.
Frekuensi pemberian pakan cukup
sekali dalam sehari, tepatnya saat menjelang senja karena kepiting soka
bersifat nokturnal.
Dalam proses pemeliharaan kepiting soka, kondisi air kolam
haruslah diperhatikan. Apabila sirkulasi airnya terhambat, maka akan
mengakibatkan kematian. Oleh karena itu, sirkulasi air pada tambak harus rutin
diperhatikan agar sirkulasi airnya lancar.
Kualitas air tambak budidaya haruslah tetap terkontrol,
karena pencemaran air bisa menimbulkan penyakit pada kepiting soka bahkan
mengakibatkan kematian.
Posting Komentar