sumber: pixabay |
Bayam (Amaranthus) merupakan tanaman yang biasa ditanam untuk dikonsumsi daunnya sebagai sayuran hijau. Asal tanaman bayam dari Amerika tropik dan sekarang sudah tersebar ke seluruh dunia. Kandungan sumber zat besi pada tanaman bayam sangat penting bagi tubuh.
Tanaman bayam cocok dibudidayakan pada hampir setiap jenis
tanah serta bisa tumbuh sepanjang tahun pada ketinggian sampai 1000 mdpl.
Waktu pelaksanaan tanam bayam terbaik yaitu dimulai pada awal musim hujan antara bulan oktober-november ataupun permulaan musim kemarau yaitu antara bulan maret-april. Tanaman bayam alangkah baiknya ditanam pada tanah yang gembur dan cukup subur dengan kisaran pH 6-7.
Baca Juga! Manfaat Sawi Hijau yang Sangat Baik untuk Dikonsumsi dan Tentunya Bagus untuk Kesehatan
Memulai Usaha Budidaya Bayam
Berdasarkan prosedur penananamnya, budidaya bayam organik mempunyai perlakuan yang sama dengan budidaya non-organik, tedapat perbedaannya pada pemberian jenis pupuk. Cara pengendalian hama dilakukan biasanya dilakukan dengan cara memperbaiki kesehatan tanaman misalkan seperti menjaga kebersihan kebun, pengairan dan pemberian pupuk.
Budidaya bayam dinilai lebih efektif dilakukan tanpa tahapan
persemaian terlebih dahulu. Oleh karena itu perlu diperhatikan cahaya matahari
yang mencukupi untuk keberlangsungan pertumbuhan bayam.
Suhu yang ideal yaitu berkisar antara 16-20 derajat celcius serta dengan kelembapan udara yang sedang. Akan tetapi bayam mampu beradaptasi pada suhu yang panas. Pada musim hujan, pertumbuhan bayam tidak begitu optimal, daunnya akan mudah layu akibat terkena curah hujan yang terus menerus. Berikut beberapa tahapan dalam budidaya bayam
1. Persiapan Benih Bayam
Benih bayam bisa didapatkan dari perbanyakan biji ataupun membelinya di toko pertanian. Benih diambil dari tanaman bayam yang dipelihara hingga tua ataupun lamanya masa pemeliharaan berkisar antara 3 bulan.
Pengambilan benih pada tanaman bayam yang masih muda akan mengakibatkan
rendahnya pertumbuhan kecambah benih dan daya simpan benih tidak lama. Benih
yang mempunyai kualitas bagus bisa disimpan hingga satu tahun.
Benih bayam tidak butuh masa dorman. Oleh karena itu,
benih yang baru siap dipanen bisa langsung
ditanam. Jumlah benih yang dibutuhkan untuk budidaya bayam adalah 5-10 kg per
hektar dan memerlukan keterampilan penebaran benih.
2. Pengelolaan Lahan Budidaya Bayam
Tahapan utama dalam pengelolaan lahan yaitu haluskan tanah dan buat bedengan. Bedengan dibentuk dengan lebar satu meter dan tinggi 20-30 cm dan untk panjangnya dikondisikan dengan panjangnya lahan. Jarak antar bedengan yaitu 30 cm, dianjurkan bendengan dibentuk membujur dari timur-barat supaya mendapatkan pencahayaan yang maksimal.
Tanaman bayam sensitif terhadap kondisi tanah yang asam. Apabila pH tanah kurang dari enam maka sebaiknya netralkan dengan menggunakan kapur/dolomit sebanyak 2-3 ton perhektar dan jika pH tanah diatas 7 maka netralkan dengan belerang.
Pupuk kandang pelu ditebarkan pada lahan
budidaya bayam, jenis pupuk kandang yang paling baik yaitu kotoran ayam dengan
dosis yang digunakan 10 ton perhektar kemudian biarkan selama 2-3 hari.
Penggunaan kotoran ayam sebagai pupuk kandang karena dinilai kaya akan kandungan nitrogen yang sangat dibutuhkan tanaman bayam dan jenis sayuran daun lainnya.
3. Penebaran Benih Bayam
Benih bayam memiliki ukuran sangat kecil, biasanya penebaran benih dilakukan dengan tangan atau menggunakan saringan. Padat tebar benih pada lahan budidaya yaitu 0,5-1 gram /meter persegi dan usahakan benih menyebar dengan baik.
Supaya penebaran benih merata, maka anda bisa mencampurkan benih
denga tanah atau kompos kemudian siap ditebar di atas bedengan.
4. Perawatan/Pemeliharaan Tanaman Bayam
Pada saat berlangsungnya pemeliharaan tanaman bayam,
suplai/kebutuhan air terhadap tanaman bayam sangat dibutuhkan, apalagi saat
awal penebaran benih. Penyiraman dilakukan dua kali sehari saat musim kemarau.
Kelembapan tanah harus tetap terjaga hingga bayam berkecambah.
Setelah tumbuh/berkecambahnya bayam-bayam, siangi rumput ataupun gulma yang tumbuh bersamaan dengan kecambah bayam, karena keberadaan gulma akan berebut nutrisi dengan tanaman bayam.
Terdapat beberapa hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman bayam, seperti ulat daun, kutu daun, tungau, busuk basah dan karat putih.
Adapun cara penanganannya yaitu dengan
cara menjaga kesehatan dengan pemberian pestisida hayati, sedangkan bentuk
upaya pencegahannya yaitu dengan membudidayakan tanaman sehat, guna untuk
mencegah tumbuhnya jamur dan meningkatkan kekebalan tanaman.
Disaat usia tanaman bayam sudah mencapai dua minggu, dan
tampak daun tanaman bayam meguning maka dilakukan pemupukan tambahan. Anda bisa
menggunakan pupuk kompas berupa kotoran ayam yang telah matang sebagai
pemupukan tambahan.
5. Panen dan Pasca Pemanenan Bayam
Pemanenan bayam bisa dilangsungkan pada saat bayam mulai 20
hari setelah penanaman atau tinggi tanaman bayam sudah mencapai 20 cm.
Sedangkan untuk budidaya bayam potong biasanya dilakukan pemanenan di umur
1-1,5 bulan dengan interval pemeriksaan seminggu sekali.
Setelah panen bayam di lahan budidaya selanjutnya cuci
bersih dan sortir tanaman. Apabila ingin dipasarkan, bayam diikat dengan bilah
bambu, biasanya setiap 50 ikatan digabungkan dalam satu gabung. Latakkan bayam yang sudah dipanen di tempat yang teduh agar tidah mudah layu.
Itulah pembahasan berupa informasi mengenai cara budidaya bayam. Semoga artikel ini bermanfaat. Hanya itu informasi yang dapat penulis bagikan. Sekian, Terima kasih.
Posting Komentar