Cara Budidaya Ikan Patin dengan Baik dan Benar, Dijamin Menguntungkan!
![]() |
Manjalankan usaha di zaman sekarang ini sangatlah mengguntungkan. Apalagi pengembangan teknologi yang begitu pesat, sehingga sangat membatu para pelaku bisnis. Mareka bisa mendapatkan ilmu melalui internet, serta cara promosi dan pemesaran yang bersifat memudahkan tentunya.
Tidak salahnya jika anda ingin memulai usaha budidaya, khususnya budaya ikan patin. Masa pandemi corona yang belum berakhir, pada umunya membuat manusia merasa bosan apabila tidak melakukan kegaiatan yang bermanfaat.
Nah, manjalankan usaha budidaya ikan patin dianggap salah satu kegiatan yang produktif untuk dilakukan selama masa pandemi ini. Sudah banyak orang-orang telah menjalankan usaha ini dan hasil yang didapatkan juga sangat memuaskan.
Menjalankan usaha budidaya ikan patin tentunya mempunyai cara-cara yang harus dipahami untuk memulainya. Adapun cara atau langkah untuk memulai usaha budidaya ikan patin adalah sebagai berikut:
Langkah-langkah memulai usaha budidaya ikan patin
1. Persiapan kolam budidaya ikan patin
Beberapa metode budidaya yang disebutkan di atas bisa anda gunakan. Siapkan wadah sesuai modal yang punya.
Salah satu cara menghemat pengeluaran/modal dalam usaha budidaya ikan patin ialah menggunakan kolam terpal sebagai wadah budidaya ikan. memilih wadah berupa kolam terpal dianggap lebih ekonomis dan perancangannya pun tidaklah susah amat.
- Gunakan terpal yang kualitasnya baik
- Panjang terpal yang digunakan 8-12 meter dengan lebar 6-8 meter
- Lalu, ratakan dasar kolam menggunakan cangkul
- Kemudian tebarkan pasir dengan ketebalan setidaknya 10 cm
- Supaya kolam berdiri kokoh, maka tambahkan penyangga di setiap pojok kolam. Anda bisa menancapkan mambu, kayu yang kuat atau sejenisnya.
- Yang terakhir, pasangkan terpal pada penyangga yang sudah tersedia dengan berbentuk persegi panjang dan sesuai ukuran yang telah ditentukan.
2. Pemilihan benih ikan budidaya patin
Pemilihan benih ikan patin berpengaruh penting terhadap kualitas dan waktu panen. Ada beberapa cara dapat anda lakukan untuk mendapatkan benih ikan patin, yaitu dengan melakukan pemijahan ikan patin. Tapi jika cara ini dianggap susah, anda bisa mendapatkan dengan membelinya di balai peneyedia benih ikan patin.Sebelum itu, anda harus mengetahui serta memperhatikan beberapa hal berikut:
- Dianjurkan tempat pembelian benih tidak jauh dengan lokasi kolam budidaya, agar ikan tidak mengalami stress bahkan kematian karena harus menempuh jarak jauh.
- Benih yang dipilih berukuran seragam dan memiliki warna cerah mengkilap
- Benih ikan patin tidak memiliki luka dan cacat di tubuh
- Pilihlah benih ikan patin yang memiliki pergerakan lincah
3. Penebaran benih ikan patin
Adapun pembahasan lebih lanjut mengenai hal-hal yang harus diperhatikan saat penebaran benih ke kolam yatu:
- Adanya perlakuan aklimatisasi. Packingan ikan yang baru dibeli ditempatkan ke kolam dan diamkan beberapa saat. kemudian lepas packingan tersebut dengan posisi miring, biarkan benih ikan patin keluar dengan sendirinya.
- Penebaran benih ikan patin dilakukan di pagi hari atau sore hari, untuk menghindari suhu yang panas.
- Padat tebar beih ikan patin disesuaikan dengan luas kolam. Adapun padat tebar benih ikan patin adalah 20-30 ekor/m³.
- Kedalaman kolam budidaya ikan patin kurang lebih 50 cm
4. Pemberian pakan ikan patin
Ikan patin diberikan pakan berupa pelet dengan kadar 3-4% bobot ikan per harinya. Benih ikan patin diberikan pakan dengan frekuensi 4-5 kali sehari. Apabila sudah berukuran besar, ikan patin cukup diberikan pakan 3 kali sehari.5. Pemeliharaan ikan patin
Pemeliharaan kolam budidaya ikan patin harus dilakukan secara rutin. Ada beberapa hal yang menjadi perhatian penting, agar nantinya bisa menghasilkan ikan patin yang berkualitas selama masa pemeliharaan yaitu:- Pergantian air kolam harus dilakukan secara rutin, yaitu setidaknya 2-3 minggu sekali.
- Proses pergantian air dilakukan secara bertahap
- Segara lakukan penambahan air apabila volume air sudah berkurang
- Jagalah kebersihan kolam!
Pada pemeliharaan ikan patin, juga perlu adanya penaganan terhadap hama dan penyakit. Hama dan penyakit manjadi kendala serta masalah terbesar bagi pembudidaya ikan pada umumnya, terkhusus lagi bagi ikan patin.
Penyakit ikan patin biasanya karena infeksi ataupun non infeksi. Salah satu upaya untuk pencegahan hama yaitu dengan memasang lampu penerang di sekitar kolam budidaya, karena pada umumnya hama tidak menyukai sinar lampu.
Perlu diketahui bahwasanya mencegah lebih baik dari memperbaiki. Selalu lakukan langkah pencegahan dari hama dan penyakit, karena apabila nantinya ikan patin sudah terinfeksi akan terasa sulit untuk ditangani.
Jadi selalu lakukan penanganan yang tepat untuk ikan patin, maka ikan patin akan dipanen dalam keadaan berkualitas.
6. Pemanenan ikan patin
Pemanenan ikan patin dilakukan apabila sudah mencapai ukuran besar atau sudah memenunihi permintaan pasar. Biasanya ikan patin siap dipanen disaat sudah mancapai 5-6 bulan pasca penebaran benih ke kolam. Adapun cara memenen ikan dengan baik yaitu:- Air kolam dikuras terlebih dahulu, dan sisakan 1/3 volume air yang ada di kolam
- Setelah 1/3 volume air tersisa, selanjutnya ikan ditangkap menggunakan jaring
- Pemanenan ikan dilakukan dengan hati-hati, agar ikan tidak terluka
- Setelah dilakukannya penangkapan, ikan patin ditempatkan di wadah yang berisi air dengan suhu 20 °C, agar ikan tetap berada dalam kondisi segar.
- Proses pemanenan dilakukan di pagi hari atau sore hari.
- Ikan siap dipasarkan atau dikonsumsi sendiri.
Itulah ilmu yang dapat penulis bagikan. Anda bisa mencobanya di rumah atau di lahan yang anda miliki. Apalagi sekarang ini masih dalam kondisi pandemi, lakukanlah hal-hal yang produktiv.
Itulah pembahasan berupa informasi mengenai cara budidaya ikan patin. Semoga artikel ini bermanfaat. Hanya itu informasi yang dapat penulis bagikan. Sekian, Terima kasih.