yHbrF5TUyfojciZ6PPqGZfgVLMhE6PEbcd4Lg8UO
Bookmark

Standard Operasional Prosedur (SOP) Pembenihan Ikan Kakap Putih (Lates calcalifer) di BPBAP Ujong Bate

Pembenihan Ikan Kakap Putih

Permulaan dalam budidaya suatu komoditas ikan adalah pembenihan itu sendiri. Pembenihan adalah suatu kegiatan untuk mengembangkan budidaya ikan. 

Agar terjadi kontinuitas, maka diperlukan manajemen yang baik dalam pertumbuhan dan perkembangan ikan.

Ikan kakap putih (Lates calcalifer) adalah ikan perairan tawar dan asin, baik di perairan bersih ataupun keruh. Ikan kakap memiliki tubuh yang memanjang dan mulutnya besar, sedikit moncong. Ikan ini hidup di rentang suhu  26 – 30 °C.

Ikan kakap sangatlah berguna untuk kesehatan. Adapun Khasiat yang terkandung dalam ikan kakap putih yaitu,

1. Mengandung taurin dan selenium. Taurin adalah asam amino non esensial, sedangkan selenium juga diartikan sebagai suatu mineral penting yang mengandung zat zat antioksidan sehingga memiliki peran penting dalam penghambatan radikal bebas terhadap kerusakan sel sel dan DNA.

2. Bukan hanya dagingnya yang memilki khasiat, tapi juga sirip dari ikan kakap putih. Pada sirip ikan kakap putih terkandung kalsium dan fosfor yang tentunya bermanfaat sebagai pengobatan alternatif untuk pemulihan tulang.

3. Mengonsumsi bagian Insang ikan kakap putih bisa membantu penyembuhan dari batuk kronis

4. Mengonsumsi ikan kakap putih, bisa menjadi obat alternatif dalam membantu penyembuhan kesehatan pasca operasi.

Baca juga! Panduan Lengkap Cara Budidaya (Pembesaran) Ikan Lele

Pembenihan agak sedikit berbeda dengan pemijahan, keduanya masih ada kaitan. Pembenihan adalah suatu tahapan dalam budidaya yang menentukan tahap perlakuan selanjutnya, sedangkan pemijahan adalah pertemuan sel telur betina dangan sperma jantan. Pemijahan sendiri terbagi 3 jenis yaitu,

3 Jenis Pemijahan Ikan

1. Pemijahan Alami

Pemijahan alami adalah pemijahan ikan terjadi dengan sendirinya tanpa melibatkan tangan manusia. Pemijahan secara alami juga dinakan dengan pemijahan secara konvensional, pertemuan antara sel telur betina dan sperma ikan jantan secara sendirinya, tanpa pemberian hormon perangsang ataupun sebagainya.

2. Pemijahan Semi Buatan

Pemijahan semi buatan adalah pemijahan yang dilakukan dengan pemberian hormon agar gonad ikan matang dengan cepat, tetapi proses ovulasinya terjadi secara alamiah di kolam. 

Adapun ikan yang sudah dapat dipijahkan secara semi buatan, diantaranya adalah ikan kerapu, ikan lele, ikan kakap dan ikan bawal.

3. Pemijahan Buatan

Pemijahan ikan secara buatan dilakukan dengan penanganan atau bantuan tangan manusia.

Pada pemijahan ikan secara buatan terdapat pemberian hormon kelenjar hyphophisa pada ikan yang mau dipijahkan agar mempercepat proses pemijahan dan pada pemijahan buatan dilakukan pengurutan perut induk agar sperma dan sel telurnya keluar, biasanya motede ini dinamakan dengan stripping. Stripping dilakukan 8 – 10 jam pasca penyuntikan.

Dari tadi penulis asik membahas tentang ikan kakap putih, penulis tidak membahas SOP pembenihan ikan kakap putih yang di terapkan di Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Ujong Bate. Baiklah berikut penulis akan membahasnya.

Dalam suatu Balai Perikanan Budidaya pasti ada penerapan Standard Operating Procedure (SOP), terkhususnya di Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Ujong Bate. Adapun SOP yang diterapkan berupa Biosecurity, Manajemen Wadah, Manajeman Induk dan Distribusi.

Standard Operasional Prosedur (SOP) Pembenihan Ikan Kakap Putih (Lates calcalifer) di BPBAP Ujong Bate

A. BIOSECURITY

  1. Menggunakan sepatu boot
  2. Mencuci tangan dengan sabun
  3. Menyemprot tangan dengan alkohol
  4. Mencelup sepatu ke footbath setiap memasuki area
  5. Hindari sentuhan dengan medi budidaya dan peralatannya
  6. Memasang pagar agar ternak dan hewan liar tidak masuk ke kawasan pembenihan,
  7. Memasang jaring di wadah out door agar tidak diserang oleh burung pemakan ikan dan juga agar terhindar dari predator.

B. MANAJEMAN WADAH

  1. Bak penampungan air dibangun pada ketinggian sehingga dapat didistribusi ke dalam bak-bak dan sarana lainnya
  2. Sistem Pipa Pemasukan dan Pembuangan air perlu dibangun bak pemeliharan induk, larva dan juga pakan alami
  3. Bak Pemeliharan Induk berbentuk 4 persegi panjang/bulat
  4. Kedalaman bak lebih lebih dari 1 meter yang sudut-sudutnya dibuat lengkung.

C. MANAJEMAN INDUK

  1. Umur induk 4-5 tahun yang beratnya lebih dari 4 kg/ekor
  2. Pengangkutan induk jarak jauh menggunakan bak plastik atau serat kaca dilengkapi dengan anaerasi dan diisi air dengan bersalinitas rendah(10-15)ppt,serta suhu 24-25 0c.
  3. Kepadatan induk mulai dari pengangkutan lebih dari 18 jam 5-7 kg/m3 air.Kedalaman air dalam bak sekitar 50 cm dan permukaan bak ditutup untuk mereduksi penetrasi cahaya dan panas.

 D. DISTRIBUSI

  1. Pemasaran ikan Kakap mulai dari ukuran benih hingga ukuran konsumsi.
  2. Daerah pemasaran meliputi Banda Aceh, wilayah Pantai Timur & Medan, Batam hingga Jepara.
  3. Daerah Jawa  dengan ukuran 0,8 cm dijual seharga Rp 80,00/ekor dan Ukuran 1 cm dijual seharga Rp 500,00/ekor.
  4. Daerah Jawa Timur dengan ukuran 8-12 cm seharga Rp 4.000,00/ekor.
Itulah pembahasan berupa informasi mengenai Standard Operasional Prosedur (SOP) Pembenihan Ikan Kakap Putih (Lates calcalifer) di BPBAP Ujong Bate. Semoga artikel ini bermanfaat. Hanya itu informasi yang dapat penulis bagikan. Sekian, Terima kasih.