Ikan nilem, nilem manggut atau melem (Osteochilus vittatus) merupakan sejenis ikan air tawar konsumsi anggota suku Cyprinidae. Ikan ini bersifat herbivora dan penyebarannya di Asia tenggara.
Ikan nilem dikenal dengan cita rasa dagingnya yang begitu lezat. Gurih rasa daging ikan nilem karena mengandung sodium glutamate. Anda bisa menjadikan bahan utama masakan dan dapat dibuat dalam berbagi bentuk masakan, seperti ditumis, digoreng dan dapat dimasak dalam bentuk olahan lainnya.
Selain untuk dikonsumsi, ikan ini juga ada penggunaanya sebagai terapi atau nama sebutan lengkapnya, ikan nilem terapi. Pada umumnya digunakan untuk terapi kaki. Teknik terapi dilakukan dengan cara, kaki dicelupkan ke kolam maka ikan akan memakan/menghisap kulit ari-ari yang mati pada permukaan kaki.
Teknik terapi menggunakan ikan nilem tentunya sangat aman dilakukan, walaupun ikan ini suka menghisap/mencabik tetapi aman kok, dan mulutnya tidak bergigi.
Permintaan ikan nilem semakin meningkat karena rasa lezatnya, oleh karena itu perlu adanya peningkatan kegiatan budidaya ikan nilem agar stock ikan yang dibutuhkan tetap tersedia. Ikan nilem besar bisa mencapai bobot 180 – 200 gram.
Belum banyaknya yang melakukan usaha budidaya ikan nilem bukan karena prosesnya yang susah, tatapi justru tergolong mudah, cocok nih bagi anda yang pemula. Jadi, sangat perlu adanya peningkatan budidaya ikan nilem karena mengingat belum banyaknya pembudidaya yang melaksanakan usaha ini.
Baiklah pada kesempatan kali ini penulis akan membahas mengenai cara budidaya ikan nilem. Simak baik-baik penjelasannya agar dapat mudah dimengerti.
Memulai Usaha Budidaya Ikan Nilem
Dalam melakukan usaha budidaya ikan nilem perlu diperhatikan beberapa aspek yang merupakan syarat-syarat berlangsungnya kegiatan ini, berikut pembahasan lebih lanjutnya:1. Syarat Lokasi
Budidaya ikan nilem akan sangat cocok dilangsungkan di lokasi yang tepat. Adapun maksud dari lokasi yang cocok untuk dilakukannya usaha budidaya ikan nilem yaitu lokasi budidayanya berada di ketinggian 150-1000 meter di atas permukaan laut dan suhu udara 18-28 derajat Celcius.2. Persiapan Kolam
Adapun secara umum, jenis kolam yang dapat digunakan dalam usaha budidaya ikan nilem yaitu kolam tanah dan kolam semen. Para pembudidaya biasanya menggunakan kolam tanah untuk pembesaran larva ikan nilem sampai ke tahap panen. Sedangkan untuk proses pemijahan induk, menggunakan kolam semen.Setiap penggunaan jenis kolam mempunyai alasan tersendiri. Penggunaan kolam semen untuk berlangsungnya proses pemijahan dinilai kurangnya lumpur dan lebih bersih, sehingga memudahkan para pembudidaya untuk melakukan pengontrolan terhadap proses pemijahan dan pengambilan telur.
3. Pemilihan Indukan Ikan Nilem
Seperti yang sudah sering kita dengarkan yaitu, indukan yang baik akan menghasilkan anakan yang baik (berkualitas) pula. Oleh karena itu, kita haruslah memilih indukan nilem yang berkualitas, yaitu memiliki kondisi tubuh yang sehat, aktif, produktif dan tidak cacat.Induk ikan nilem yang berkualitas dapat diperoleh dari peternak/pembudidaya ikan nilem yang sudah terpecaya indukannya, karena indukan akan menentukan kualitas anakannya. Berikut ciri-ciri indukan ikan nilem berkualitas:
- Indukan ikan nilem berusia 1-1,5 tahun
- Kedua jenis indukan (jantan dan betina) yang berkualitas memiliki bobot badan 180-250 gram per ekor.
- Hindari untuk memilih indukan yang cacat, tetapi pilhlah indukan yang sehat yang pergerakannya aktif
- Indukan yang dipilih tentunya yang sudah matang gonad
4. Pemijahan Ikan Nilem
Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan pada tahap pemijahan ikan nilem yaitu:
- Pemijahan indukan ikan nilem dilakukan pada kolam semen, yang ukuran kolamnya ialah 2 x 3 meter dan nantinya diisi air bersih hingga ketinggian 50 cm, serta dipasangkan hapa/jaring pada tengah kolam degan ukuran 1 x 1 meter.
- Sebelum kedua jenis indukan dipijahkan, anda harus menempatkan kedua jenis induk tersebut di wadah yang berbeda, supaya tidak terjadinya pemijahan dini dan tahap ini kedua indukan diberikan makan seperti semestinya.
- Lalu menjelang beberapa hari akan dilangsungkan perkawinan induk, maka induk akan dipuasakan terlebih dahulu selama 2 hari, agar lemak pada tubuhnya hilang.
- Anda harus mengetahui indukan yang sudah siap melakukan pemijahan yaitu tentunya sudah matang gonad. Pada indukan jantan, apabila ditekan secara lembut pada tubuhnya akan mengeluarkan cairan putih.
- Sedangkan pada indukan betina yang sudah siap kawin dapat ditandai pada perutnya yang membesar dan lubang genital yang agak membengkak berbentuk seperti telur, serta pergerakannya yang lambat dan warna tubuhnya kelabu kekuningan.
- Lalu disaat melakukan pemijahan, indukan dimasukkan ke kolam yang sudah dipersiapkan sebelumnya, dengan perbandingan indukan jantan dan betina yaitu 1 : 2. Indukan betina akan menghasilkan telur dalam waktu 8 jam setelah berlangsungnya proses pemijahan.
- Pemijahan biasanya dilakukan pada malam hari. Apabila telur indukan ikan nilem sudah ada dikolam, maka biarkan telur-telur tersebut tetap berada di kolam pemijahan sampai menetas menjadi larva. Biasanya membutuhkan waktu selama 24 – 48 jam supaya telur ikan nilem dapat menetas dan menjadi larva.
Baca Juga! Panduan Lengkap Cara Budidaya Ikan Baung di Kolam Terpal
5. Pemeliharaan Benih Ikan Nilem
Setelah telur menetas menjadi larva, maka perlu adanya pemeliharaan larva/benih ikan nilem secara intensif. Adapun tindakan-tindakan yang harus dilakukan berupa;
- Larva/benih ikan nilem segara dipindahkan ke kolam pendederan/pembesaran setelah beberapa saat pasca penetasan.
- Supaya di kolam pembesaran terdapat plankton yang menjadi makanan bagi ikan, maka kolam perlu ditumbuhi lumut dan tanaman air. Kehadiran lumut dan tanaman air sangat berguna bagi pertumbuhan plankton di kolam, karena bisa menghasilkan oksigen darinya.
- Anda juga dapat memberikan pelet yang sesuai dengan larva/benih tersebut, dan tentunya pelet yang dibeikan haruslah yang berkualitas.
- Sama halnya pada pemeliharaan benih ikan pada umumnya, kualitas air kolam pembesaran ikan nilem sangatlah perlu diperhatikan dan sirkulasi air haruslah tetap terkontrol agar proses pertumbuhan ikan nilem berlansung secara optimal.
6. Panen Ikan Nilem
Tahapan terakhir dalam proses budidayai ikan nilem ialah pemanenan ataupun pemasaran. Biasanya pemanenan nilem dilakukan setelah 2-3 bulan berlangsungnya masa pemeliharaan. Teknik pemanenan dilakukan dengan cara mengurangi debit air terlebih dahulu secara perlahan. Nah, disaat air sudah sedikit tersisa maka pemanenan dapat dilangsungkan.
Itulah pembahasan berupa informasi mengenai panduan lengkap cara budidaya ikan nilem. Semoga artikel ini bermanfaat. Hanya itu informasi yang dapat penulis bagikan. Sekian, Terima kasih.
Posting Komentar