yHbrF5TUyfojciZ6PPqGZfgVLMhE6PEbcd4Lg8UO
Bookmark

Panduan Lengkap Cara Budidaya Belut yang Mudah bagi Pemula

Belut

Ikan belut mempunyai ciri khas tersendiri yaitu tidak memiliki sisik (atau hanya sedikit), bisa bernapas dari udara, bukaan insang sempit, tidak memiliki tulang rusuk dan kantung renang.

Ikan belut mempunyai sifat hermaprodit, yaitu bisa berubah jenis kelamin yang di masa usia mudanya berjenis kelamin betina dan pada saat usia tua akan berubah jenis kelaminnya menjadi jantan.

Terdapat perbedaan antara ikan belut dan ikan sidat. Ikan belut bisa dikatakan tidak mempunyai sirip, kecuali sirip ekor yang juga tereduksi, sedangkan ikan sidat memiliki sirip yang tampak jelas.

Di kalangan masyarakat, ikan belut begitu sangat digemari. Hal tersebut terbukti dengan banyaknya permintaan di pasaran. Jadi tidak heran jika banyak yang membudidayakannya. Selain itu, ikan ini juga dikenal dengan rasa dagingnya yang enak dan sedap.

Baca Juga! Panduan Lengkap Cara Budidaya Ikan Baung di Kolam Terpal

Cara Memulai Usaha Budidaya Ikan Belut

1. Persiapan Media Tumbuh untuk Keberlangsungan Hidup Ikan Belut

Salah satu langkah yang utama dalam mememulai usaha budidaya ikan belut yaitu mempersiapkan media tumbuh ikan belut. Berikut point penting pada tahap penyiapan wadah:

  • Pada usaha budidaya ikan belut biasanya menggunakan jenis kolam terpal ataupun kolam semen/permanen.
  • Tujuan dari penggunaan jenis kolam terpal atau kolam semen agar kondisi air di kolam menjadi jernih. 
  • Supaya air kolam tetap jernih diperlukan adanya sirkulasi air yang baik. Dengan begitu kadar pH air dapat terkendali dari pengeluaran lendir dari tubuh belut dan sirkulasi yang baik akan membuat kadar oksigen di dalam kolam menjadi stabil dan kondisi air tetap jernih.

2. Pemilihan Bibit Belut

Pemilihan bibit haruslah sesuai dengan kriteria yang dianjurkan. Salah satunya, pilihlah bibit ikan belut yang unggul dan berkualitas karena bibit ikan belut yang dipilih akan menentukan hasil panen nantinya. 

Berikut penulis akan menyebutkan beberapa kriteria yang benar dalam pemilihan pemilihan bibit ikan belut:

  • Bibit yang dipilih tidak cacat dan pergerakannya aktif
  • Bibit belut yang didapatkan dengan cara ditangkap di alam, bisa berkemungkinan akan menimbulkan bekas luka seperti cara penangkapannya dengan metode "melukai", Maka hindari bibit yang diperoleh dengan cara tersebut.
  • Alasan lain kenapa anda harus memilih bibit yang berkualitas agar pertumbuhannya selama proses budidaya dapat tumbuh dengan optimal.
  • Bibit yang dipilih haruslah memiliki ukuran yang seragam, dengan begitu dapat menekan tingkat kanibalisme.

3. Penebaran Bibit Ikan Belut

Ikan belut merupakan jenis ikan yang dapat dibudidayakan dengan kepadatan tinggi. Padat tebar bibit ikan belut yang ukuran panjangnya 10-12 cm yaitu sekitar  50 - 100 ekor/m2.

Penebaran bibit sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari, agar bibit tidak mengalami stress. Apabila anda memperoleh bibit dari tagkapan alam, maka sebaiknya dilakukan karantina terlebih dahulu selama 1-2 hari. 

Proses karantinanya dengan cara menempatkan bibit belut tersebut dalam air bersih yang mengalir. Anda dapat memberikan pakan berupa kocokan telur selama dalam proses karantina.

Baca Juga! Panduan Lengkap Cara Budidaya Ikan Mujair di Kolam Terpal, Dijamin Akan Mendapatkan Profit yang Besar

4. Pemberian Pakan dan Perawatan Belut

Pemberian pakan terhadap belut haruslah dilakukan secara rutin dan teratur. Pemberian pakan yang tepat akan berpengaruh penting akan keberhasilan budidaya belut, karena dengan pemberian asupan pakan yang baik akan menghasilkan pertumbuhan lebih optimal pada belut. 

Jadi tidak heran jika pakan berpengaruh penting terhadap keberhasilan dalam budidaya ikan belut. Pakan yang dapat diberikan kepada belut dapat berupa, pelet, ikan rucah, sisa daging ayam yang sudah dicincang dan bekicot.

Dalam proses budidaya belut, bukan hanya pakan yang menjadi faktor utama yang harus anda perhatikan tetapi perawatan belut pada saat proses perawatan/pemeliharaan juga menjadi hal utama yang harus diperhatikan.

Frekuensi pemberian pakannya sebanyak 3-4 kali sehari. Semakin bertambahnya ukuran dan berumur belut maka jumlah pakan yang diberikan akan lebih sedikit. Pengontrolan terhadap kualitas air harus diperhatikan secara rutin, agar kualitas air di kolam tetap terjaga dan tidak mudah kotor.

Perlu juga untuk diketahui bahwasanya belut merupakan jenis hewan yang mengeluarkan lendir, hal tersebut disebabkan oleh mekanisme tubuh untuk melindungi dirinya yang terbilang sensitif.

Pengeluaran lendir secara terus menerus dapat mempengaruhi tingkat keasaman air atau pH air di kolam. Apabila air kolam mencapai ambang batas pH 7, maka air kolam harus segera dinetralkan ataupun disirkulasi. Oleh karena itu sangat perlu adanya sirkulasi air pada kolam budidaya belut.

5. Pemanenan Belut

Biasanya Pemenenan ikan belut dilangsungkan setelah 3-4 bulan masa pemeliharaan. Hasil pemanenan belut yang berkualitas didapatkan dari proses budidaya yang baik dan benar. Proses panen dengan cara budidaya belut tanpa lumpur dianggap lebih mudah dan praktis dari pada motode lainnya. 

Apabila anda menggunakan kolam sebagai wadah budidaya belut maka proses pemanenannya dapat dilangsungkan dengan cara menguras air kolam terlebih dahulu ataupun menjaringnya langsung.

Itulah pembahasan berupa informasi mengenai cara budidaya belut bagi pemula. Semoga artikel ini bermanfaat. Hanya itu informasi yang dapat penulis bagikan. Sekian, Terima kasih. 

Posting Komentar

Posting Komentar