Source: Pixabay |
Cara santri mengahadapi ujian di sekolah umum biasanya sangatlah berbeda dibanding dengan sekolah berasrama (boarding school) atau sejenisnya, mayoritas mareka terlihat lebih giat saat menghadapi ujian akhir semester.
Ada banyak cara mereka mengulang mata pelajaran yang telah dipelajarinya, baik belajar sendirian, berkelompok (diskusi), menanyakan hal hal yang belum paham kepada gurunya langsung dan sebagainya.
Pastinya mareka menyambut hangat ujian akhir semester tersebut, mengingat hari libur akan tiba seusai pelaksanaan ujian.
Alkisah, suatu sekolah berasrama atau biasanya disebut
boarding school akan mengadakan ujian akhir semester, untuk menguji sejauh mana
kepahaman siswa akan mata pelajaran yang telah dipelajarinya.
Sama halnya seperti sekolah berasrama lainnya, pasti para siswa mengulang mata pelajaran dengan giat. Tidak terkecuali dengan sekolompok kawanan balajar, sebut saja nama mareka adi, bagus, galih dan uding. Mareka adalah murid seangkatan.
Sama halnya seperti sekolah berasrama lainnya, pasti para siswa mengulang mata pelajaran dengan giat. Tidak terkecuali dengan sekolompok kawanan balajar, sebut saja nama mareka adi, bagus, galih dan uding. Mareka adalah murid seangkatan.
Malam hari merupakan salah satu waktu yang tepat untuk
mengulang mata pelajaran. Begitu pula dengan mareka berempat.
Pada malam itu mereka memlih ruang sekolah di lantai dua sebagai tempat belajar yang bertempat di asrama seberang (asrama putri), ruang tersebut dibolehkan untuk belajar di malam hari serta tempat yang cocok untuk belajar lebih fokus.
Sama halnya seperti belajar kelompok pada biasanya, mareka saling berdiskusi serta membaca buku palajaran serta mengerjakan beberapa contoh soal.
Pada malam itu mereka memlih ruang sekolah di lantai dua sebagai tempat belajar yang bertempat di asrama seberang (asrama putri), ruang tersebut dibolehkan untuk belajar di malam hari serta tempat yang cocok untuk belajar lebih fokus.
Sama halnya seperti belajar kelompok pada biasanya, mareka saling berdiskusi serta membaca buku palajaran serta mengerjakan beberapa contoh soal.
Jam menunjukkan pukul 22.30 WIB, itu berarti masih ada 30
menit lagi untuk belajar. Sangking gigihnya belajar, mereka merasakan rasa
kantuk.
Akhirnya mereka memilih untuk tidur sebentar. Sekarang jam menunjukkan pukul 23.00 WIB, menandakan mareka harus bergegas pulang ke asrama putra.
Akhirnya mereka memilih untuk tidur sebentar. Sekarang jam menunjukkan pukul 23.00 WIB, menandakan mareka harus bergegas pulang ke asrama putra.
Salah satu dari mareka yaitu bagus terbagun dan terkejut
saat meihat ke arah jam dinding “ aduh udah telat nih, udah jam 11” kemudian
dia langsung membangunkan teman teman lainnya. “bagun bangun udah telat nih “ ,
ujar bagus.
Setelah itu bagus langsung turun dari lantai 2 dan bergegas menuju asrama sebelah. Kemudian tidak lama kemudian disusul oleh teman lainnya yaitu adi, yang sebelumnya telah membangunkan dua kawan lainnya.
Tidak lama kemudian galih terbangun dan merasa terkejut bahwa kawan yang lainnya sudah pulang. Dengan tergesa gesa langsung cabut dari tempat tersebut. Nah tinggalah si uding yang masih terlelap di kelas tersebut.
Setelah itu bagus langsung turun dari lantai 2 dan bergegas menuju asrama sebelah. Kemudian tidak lama kemudian disusul oleh teman lainnya yaitu adi, yang sebelumnya telah membangunkan dua kawan lainnya.
Tidak lama kemudian galih terbangun dan merasa terkejut bahwa kawan yang lainnya sudah pulang. Dengan tergesa gesa langsung cabut dari tempat tersebut. Nah tinggalah si uding yang masih terlelap di kelas tersebut.
Malam semakin larut, si uding baru saja terbangun dari
tidurnya. Malihat keadaan kelas yang sepi dan hening, uding merasa sangat
takut. Dia merasakan hawa hawa makhluk halus berada di sekitarnya.
Kemudian dia langsung mengambil buku dan turun dari tangga. Sesampainya di tangga, hal aneh pun terjadi. Keadaan yang gelap dan dia merasakan tangga yang digunakan untuk turun serasa tidak sampai sampai ke lantai dasar.
Ayat kursi dibacakan olehnya sambil turun dari tangga tersebut dan Alhamdulillah akhirnya sampai juga ke lantai dasar.
Kemudian dia langsung mengambil buku dan turun dari tangga. Sesampainya di tangga, hal aneh pun terjadi. Keadaan yang gelap dan dia merasakan tangga yang digunakan untuk turun serasa tidak sampai sampai ke lantai dasar.
Ayat kursi dibacakan olehnya sambil turun dari tangga tersebut dan Alhamdulillah akhirnya sampai juga ke lantai dasar.
Tidak hanya di tangga itu keanehan terjadi, tapi juga saat sampai
di lantai dasar. Di melihat halaman asrama tersebut adalah sebuah kerajaan,
yang dimana banyak manyat manusia tergantung di pepohonan sekitar dengan
kondisi tubuh yang amat tragis.
Dia berusaha mengabaikan hal tersebut, yang hanya dia pikirkan bagaimana menuju dengan selamat ke asramanya. Kemudian dia mempercepat geraknya dan hal aneh lainnya pun terjadi, dia melihat selokan yang penuh dengan darah yang turun dari manyat yang digantung. Dalam hatinya berkata, “ah bodo amat", yang penting sampai di seberang sana.
Dia berusaha mengabaikan hal tersebut, yang hanya dia pikirkan bagaimana menuju dengan selamat ke asramanya. Kemudian dia mempercepat geraknya dan hal aneh lainnya pun terjadi, dia melihat selokan yang penuh dengan darah yang turun dari manyat yang digantung. Dalam hatinya berkata, “ah bodo amat", yang penting sampai di seberang sana.
Sesampainya di asrama putra, uding kembali malihat hal hal
aneh. Dimana terdapat jembatan kuno, yang di jembatan tersebut terdapat bayi yang
sedang menagis. Dia berlarian sebagai upaya menghindari ketakutannya.
Dan pada akhirnya, uding sampai di kamarnya dan sesegera mungkin memejamkan matanya sambil melupakan hal hal aneh yang terjadi tadinya. Suara adzan membangunkannya dari tidur yang singkat. Tamat.
Dan pada akhirnya, uding sampai di kamarnya dan sesegera mungkin memejamkan matanya sambil melupakan hal hal aneh yang terjadi tadinya. Suara adzan membangunkannya dari tidur yang singkat. Tamat.