yHbrF5TUyfojciZ6PPqGZfgVLMhE6PEbcd4Lg8UO
Bookmark

Kiat Sukses Budidaya Ikan Nila untuk Pemula

Budidaya Ikan Nila
sumber: pixabay

Habitat ikan nila dapat kita temukan di perairan tawar, tepatnya di alam bebas seperti sungai, danau, waduk dan rawa. Suhu yang optimal bagi pertumbuhan ikan nila yakni berkisar 25-30°C dan pH 7-8. Makanan ikan nila ialah berupa plankton, tumbuhan air dan hewan air. 

Oleh karena itu ikan nila dikenal sebagai hewan omnivora atau pemakan segala. Kadar protein pada pakan buatan untuk ikan nila ialah sekitar 25%.

Nah, dengan biaya pakan segitu, maka pakan untuk budidaya ikan nila relatif lebih murah jika dibandingkan dengan budidaya komoitas lainnya yang membutuhkan kadar protein tinggi pada pakan, yaitu sekitar 30-45%. Oleh karena itu, cara budidaya ikan nila tergolong mudah.

Cara budidaya Ada banyak jenis ikan nila yang anda bisa budidayakan diantaranya, yaitu Ikan nila merah, ikan nila gift, ikan nila gesit, ikan nila lokal, ikan nila best, ikan nila nirwana, ikan nila larasati, ikan nila sultana dan jenis ikan nila lainnya.

Kegiatan budidaya ikan nila dapat dilangsungkan di beberapa tempat atau wadah, anda bisa membudidayakan ikan nila di KJA (Keramba Jaring Apung), kolam beton, kolam terpal, ember, drum plastik dan budidaya ikan nila bioflok.

Baca Juga! Teknik Pemijahan Ikan Nila

Langkah Memulai Usaha Budidaya Ikan Nila

Dalam manjalankan kegiatan budidaya ikan nila, tentunya ada beberapa faktor penting yang harus diperhatikan, yaitu pemilihan benih, persiapan kolam, pemberian pakan, penanganan penyakit hingga pemanenan. Pembahasan lebih lanjutnya akan dibahas sebagai berikut:

1. Persiapan Kolam Budidaya

Seperti yang sudah penulis jelaskan sebelumnya, bahwasanya untuk memulai kegiatanbudidaya ikan nila bisa dilakukan dalam berbagai jenis wadah, mulai dari kolam tanah, kolam semen, kolam terpal, kja dan juga bisa menggunakan tambak air payau.

Dari sekian jenis kolam yang saya sebutkan diatas, kolam tanah yang paling banyak digunakan oleh pembudidaya. Karena kolam tanah termasuk mudah pembuatannya dan tidak banyak menghabiskan biaya kontruksi alias murah.

Selain itu kelebihan kolam tanah ialah bisa menjadi tempat tumbuh dan berkembang biaknya berbagai jenis tumbuhan dan hewan yang tentunya bisa bermanfaat bagi ikan nila, tepatnya menjadi pakan alami bagi ikan nila. Hal tersebut dapat mengurangi biaya pembelanjaan pakan buatan (pelet).

Persiapan lahan kolam tanah tentunya memerlukan langkah-langkah pengelolaannya. Dimulai dari penjemuran, pembajakan tanah, pengapuran, pemupukan sampai pengairan. Seperti berikut langkah-langkahnya:

  • Langkah pertama, pengeringan kolam. Kolam dibiarkan saja terpapar sinar matahari, lamanya pengeringan kolam selama 3-7 hari. Tergantung pada kondisi cuaca, ditandai dengan permukaan tanah kolam sudah mengalami retak-retak. Nah, dengan begitu fase pengeringan kolam telah usai.
  • Kemudian dilakukannya pembajakan tanah atau dicangkul kira-kira sedalam 10 cm. Apabila ada kerikil, sampah dan kotoran lainnya dibersihkan dari kolam. Serta diangkut lumpur-lumpur hitam berbau busuk, karena biasanya lumpur itu berasal dari sisa pakan yang tidak termakan kemudian mengendap di perairan.
  • Kolam yang telah terpakai biasanya mempunyai tingkat keasaman tinggi atau kurang dari 6. Sedangkan pH optimal untuk kolam budidaya ikan nila ialah 7-8. Nah, untuk menetralkannya lakukan pengapuran. Dosis pengapuran disesuaikan dengan keasaman tanah, seperti: jika pH tanah 6, maka dosisnya 500kg/ha. pH tanahnya 5-6, dosis yang diperlukan sebanyak 500-1500kg/ha. Sedangkan, jika pH tanahnya 4-5 maka dosisnya 1-3 ton/ha.  Lakukan bagaimana caranya agar kapur dapat terserap kedalam permukaan tanah sedalam 10 cm. Lalu biarkan selama 2-3 hari. 
  • Langkah berikutnya yaitu pemupukan. Anda bisa menggunakan pupuk organik atau anorganik, contoh pupuk organik seperti pupuk kandang, sedangkan contoh pupuk anorganik ialah pupuk urea. biasanya pupuk dasar yang diberikan ialah pupuk kandang. Tujuan pemberian pupuk agar tanah menjadi subur, adapun dosisnya 1-2 ton/hektar. Penebaran pupuk dilakukan secara merata, kemudian biarkan selama 1-2 minggu. Anda bisa menambahkan pupuk kimia yaitu urea 50-70 kg/ha dan TSP 25-30 kg/ha. Adapun tujuan pemberian pupuk agar adanya nutrisi bagi hewan dan tumbuhan renik yang hidup di kolam, yang nantinya makhluk hidup tersebut akan bermanfaat sebagai pakan alami bagi ikan.
  • Langkah terakhir pada tahap ini ialah pengairan kolam. Kolam digenangi dengan air secara bertahap. Terlebih dahulu alirkan air setinggi 10-20 cm, lalu biarkan selama 3-5 hari. Biarkan kolam terpapar sinar matahari dengan sempurna agar tumbuhan air dan organisme lainnya dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Kemudian kolam dialiri air sampai ketinggian 60-75 cm.

2. Pemilihan Benih Ikan Nila

Supaya ikan nila memiliki hasilnya yang lebih maksimal, anda dianjurkan hanya memilih benih ikan nila yang berjenis kelamin jantan saja. Karena ikan nila jantan lebih cepat pertumbuhannya dibanding ikan nila betina.

Budidaya ikan nila yang dilakukan secara monosex (satu jenis kelamin) dianggap lebih produktif jika dibanding campuran, karena ikan nila dikenal dengan sifat mudah memijah. Budidaya ikan nila secara campuran dianggap akan menghabiskan energinya, secara langsung pertumbuhannya akan terhambat.

3. Penebaran Benih Nila

Benih ikan nila siap ditebar saat air kolam setinggi 60-75 cm. Adapun padat ikan nila untuk kolam tanah yaitu 15-30 ekor/m2 atau benihnya memiliki bobot 10-20 gram/ekor, yang nantinya akan dipanen saat ikan nila berukuran 300 gram/ekor.

Hal yang harus diperhatikan sebelum dilakukannya penebaran benih ialah dilakukannya adaptasi benih ke kolam yang akan ditebar atau biasanya dinamakan aklimatisasi. Aklimatisasi adalah suatu upaya penyesuaian fisiologis atau adaptasi suatu organisme terhadap lingkungan baru yang akan ditempatinya.

Perlunya dilakukan aklimatisasi agar ikan dapat mengatur morfologi, perilaku dan jalur metabolisme yang terdapat didalam tubuhnya supaya ikan dapat menyesuaikannya dengan lingkungan baru yang ditempati. 

Adapun caranya dengan dimasukkan wadah yang benih, lalu biarkan beberapa saat. Kemudian wadah dimiringkan atau dibuka, maka ikan akan masuk ke kolam.

4. Pemeliharaan Ikan Nila

Pasca dilakukannya penebaran benih, tahap selanjutnya yaitu pemeliharaan dan pembesaran ikan hingga mencapai ukuran panen. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam tahap pemeliharaan, yaitu pengelolaan air, pemberian pakan dan pengendalian hama penyakit.

Pengelolaan Air

Kegiatan budidaya ikan nila perlu adanya pengelolaan air kolam agar ikan nila dapat tumbuh dengan baik. Dalam hal ini mencakup pemantauan terhadap kualitas air kolam, seperti kandungan oksigen dan pH air. JIka memungkinkan, lakukan pemantauan terhadap kadar CO2, NH3 dan H2S.

Jika suatu saat terjadinya penurunan kadar oksigen di kolam, maka perderas sirkulasi air dengan memperbesar aliran debit air. Apabila kolam sudah berbau busuk, maka segera lakukan pergantian air dengan cara air kolam dikuras sejumlah 1⁄3 , lalu suplai air baru ditambahkan.

Pemberian Pakan

Manajemen pemberian pakan sangatlah penting dalam usaha budidaya ikan nila. Karena sebagai mana kita ketahui bahwasanya diperlukan modal yang banyak dalam menjalankan usaha ini. Jadi tidak heran lagi bahwasanya pengelolaan pakan yang baik sangatlah penting adanya.

Pemberian pakan buatan/pelet untuk ikan nila haruslah memiliki kadar protein 20-30%. Kebutuhan pakan ikan nila sebanyak 3% dari bobot tubuhnya setiap hari. Pakan diberikan di pagi hari dan sore hari.

Baca Juga! Panduan Lengkap Cara Budidaya Ikan Nila di Kolam Terpal untuk Pemula

Pengendalian Hama dan Penyakit

Ikan nila dikenal dengan ikan yang memiliki sifat rentan terhadap penyakit. Penyakit pada ikan sendiri tidak terlalu mengkhawatirkan. Tetapi, jika budidaya ikan nila dilakukan secara intensif dan massal, maka bersikap waspadalah terhadap serangan penyakit.

Jika ikan sudah terkontaminasi penyakit maka sangat mudah dan cepat terjadinya penyebaran penyakit, terkhusus bagi jenis penyakit menular. 

Air menjadi media penularan. Jika air menjadi media penularannya maka penyakit bisa menjangkau satu atau sekeliling kolam. Jadi lakukanlah pencegahan, karena mencegah lebih baik dari pada mengobati.

5. Pemanenan

Masa penen untuk ikan nila tergantung pada permintaan pasar. Ukuran ikan nila untuk dipasar domestik ialah 300-500 gram/ekor. Jika seorang pembudidaya memelihara ikan nila dari ukuran 10-20 gram dan akan dipanen saat berbobot 300-500 gram, maka waktu yang dibutuhkan sekitar 4-6 bulan.

Itulah pembahasan berupa informasi mengenai kiat sukses budidaya ikan nila. Semoga artikel ini bermanfaat. Hanya itu informasi yang dapat penulis bagikan. Sekian, terima kasih. 

Posting Komentar

Posting Komentar