sumber: pixabay |
3 Macam Teknik Pemijahan
1. Pemijahan Alami
Pemijahan adalah pemijahan (perkawinan) yang terjadi secara alami, tanpa campur tangan manusia. Bagi pembudidaya, teknik pemijahan ikan secara alami sangatlah sederhana alias mudah dilakukan.
Cuma perlu menyediakan tempat, bahan ataupun substrat untuk pemijahan indukan. Apabila indukan sudah siap, maka dengan sendirinya mareka akan mijah/kawin.
Terdapat kekurangan pada sistem ini, dimana terkadang membutuhkan waktu yang lumayan lama, karena terjadinya penyusuaian diri dengan lingkungan agar pemijahan nantinya berjalan dengan lancar dan faktor keberhasilannya targantung pada kondisi alam.
2. Pemijahan Semi-Buatan
Proses pemijahannya berlangsung alami, tapi adanya campur tangan manusia agar pemijahan yang dilakukan berhasil. Hormon disuntikkan ke betina, akan tetapi tidak adanya tindakan lanjutan yaitu stripping. Selanjutnya ikan dibiarkan memijah dengan sendirinya (secara alami).
Perlu diketahui bahwsanya sistem ini tidak bisa dilakukan untuk semua jenis ikan, tapi hanya ikan tertentu saja. Sitem ini biasanya biasanya digunakan untuk memijahkan ikan lele dan bawal.
3. Pemijahan Buatan
Pemijahan buatan adalah teknik pemijahan yang dilakukan oleh manusia. Pada sistem ini sepenuhnya menggunakan bantuan manusia mulai dari menyuntikkan hormon, perlakuan atau treatment pengurutan indukan betina/stripping. Sistem pemijahan ini biasanya dilakukan untuk ikan lele dan patin.
Seorang yang melukan teknik ini haruslah memiliki ketelitian dan keahlian yang mempuni, karena teknik terbilang rumit bagi anda yang baru memulainya, apabila tidak dilakukan dengan baik dan benar maka kagagalan akan terjadi.
Baik, berdasarkan judul diatas pada kesempatan kali ini penulis akan membahas mengenai cara/teknik pemijahan ikan lele secara buatan.
Ikan lele mempunyai habitat hidup di air tawar, memilki bentuk tubuh yang pipih, berkumis (sungut) dan lincah bergerak serta tidak memiliki sisik sehingga membuat ikan ini lebih lincah disaat bergerak. Ikan lele aslinya berasal dari daerah Afrika. Penamaan ikan lele dalam bahasa latin ialah Clarias.
Kandungan gizi yang terkandung di ikan lele sangatlah tinggi, kandungan gizinya berupa protein, lemak, fosfor dan vitamin B. Selain itu, ikan lele dikenal memilki rasa daging yang gurih dan dapat diolah dalam berbagai macam olahan.
Baik tanpa memperpajang pembahasan mengenai hal umum tentang ikan lele, berikut pembahasan tentang teknik pemijahan ikan lele secara buatan.
Teknik Pamijahan Ikan Lele secara Buatan
1. Persiapan Alat dan Bahan
Dalam menjalani suatu kegaiatan, salah satu hal utama yang harus disiapkan. Begitu juga dengan budidaya ikan lele secara buatan, adapun alat dan bahan yang dibutuhkan ialah indukan ikan lele, bak pemeliharaan induk, bak penetasan telur, timbangan, baskom, substrat penetasan telur, kain lap,
Berikutnya tissu, cawan petri, gelas ukut, gunting bedah, keteter, spuit, pinset, bulu ayam, hormon ovaprim, aquadest dan 0,9% larutan NaCl. Induk ikan lele yang disiapkan haruslah induk yang sehat, sudah matang gonad dan siap untuk melakukan pemijahan.
2. Pemberokan
Pemberokan adalah suatu tindakan dalam pemijahan buatan yang berupa dipuasakan terlebih dahulu sebelum dipijahkan agar kotoran dan lemak pada induk terbuang. Proses pemberokan selama 1-2 hari.
3. Penyuntikan
Pada penyuntikan, biasanya menggunakan hormon untuk memacu kematangan gonad dan jumlah telur yang dikeluarkan, umumnya menggunakan ovaprim (nama produk). Untuk induk jantan menggunakan dosis 0,3 ml/kg, sedangkan induk betina 0,5 ml/kg.
Penyuntikan dianjurkan pada sore atau malam (pukul 16.00-20.00) agar induk lele tidak stress. Racikan dosisnya dengan cara dicampurkan larutan hormon dengan larutan NaCl garam fisiologis dengan dosis 0,5 ml.
Ada beberapa metode penyuntikan yaitu pada bagian punggung (intra-muscular), perut (intra-peritoneal), penyuntikan pada rongga perut (intra vena) dan penyuntikan di kepala (intra cranial). Umumnya, metode penyuntikan dilakukan pada punggung/pada bagian daging yang paling tebal.
Setelah induk lele disuntikkan, gosok secara lembut pada bagian bekas suntik agar larutannya tidak keluar, penyuntikan dilakukan dua kali dengan kemiringan sudut jarum suntiknya yaitu 45 °C.
Setelah penyutikan pertama selesai maka tempatkan induk di tempat yang terpisah. Setelah 8 jam berikutnya induk lele disuntik kedua kalinya dan setelah 8 jam kemudian induk betina diurut perutnya agar mengeluarkan telur.
4. Stripping Indukan Betina
Kedua indukan ikan lele dipisah setelah dilakukan penyuntikan menggunakan hormon ovaprim, keduanya diletakkan di wadah yang berisi air jernih dan tenang. Setelah 10 jam, sudah dapat diurut. Namun terlebih dahulu dicek apakah sudah bisa diurut atau belum, adapun cara mengetahuinya:
- Induk ikan lele yang sudah ditangkap, kemudian kepalanya ditutup dengan handuk basah lalu bagian perutnya diurut kearah dubur.
- Induk betina sudah bisa diurut apabila beberapa butir telur sudah keluar saat saat dilakukan urutan pertama tadi. Lalu lakukan pengurutan agar telurnya keluar semua, pengurutan dilakukan secara hati-hati tapi pasti. Telur dari hasil pengurutan ditempatkan dalam sebuah baskom yang kering dan bersih.
- Telur tersebut diaduk menggunakan sperma ikan jantan lele yang sebelumnya sudah diperoleh dari kantung sperma yang tekah dipotong-potong sambil diencerkan menggunakan NaCl 100 ml, diaduk menggunakan bulu ayam.
- Telur yang sudah dibuahi lalu ditempatkan dalam bak penetasan yang telah disiapkan kakaban. Biasanya telur akan menetas sekitar 24-30 jam, tergantung pada suhu air.
Itulah pembahasan berupa informasi mengenai teknik pamijahan ikan lele secara buatan. Semoga artikel ini bermanfaat. Hanya itu informasi yang dapat penulis bagikan. Sekian, terima kasih.